Press Release – CREATONME Webinar

Press Release

Pengembangan Game Edukatif Kreatif Bernilai Ekonomi melalui Program CREATONME Ecofun Indonesia

Ecofun Indonesia berkolaborasi melalui program Empowering Youth Across Asean (EYAA) dari ASEAN Foundation dan Maybank foundation menghadirkan Program Pemberdayaan Pemuda di bidang ekonomi kreatif melalui pembelajaran berbasis permainan (game-based learning).

Bogor, 19 Januari 2022 – Perkembangan dunia teknologi yang bergerak cepat saat sekarang menuntut anak muda untuk harus memiliki kemampuan kreativitas dalam menjalankan kehidupan dan menghadap dunia masa depan. Berdasarkan pernyataan World Economic Forum pada 2020 lalu ada 10 keahlian yang diperlukan pada 2025 :

  1. Berpikir analitis dan inovatif
  2. Belajar aktif dan memiliki strategi belajar
  3. Kemampuan menyelesaikan masalah yang kompleks
  4. Berpikit kritis dan menganalisa masalah
  5. Kreatif , orisinal, dan punya inisiatif
  6. Kepemimpinan dan pengaruh sosial
  7. Penggunaan teknologi, monitoring dan kontrol
  8. Desain teknologi dan programming
  9. Daya tahan ( resilient), toleransi terhadap tekanan, dan fleksibilitas
  10. Pemikiran (reasoning), memecahkan masalah dan membuat ide-ide

Kemampuan tersebut harus dimiliki oleh pemuda dalam menghadapi era industri 4.0 terutama dalam bidang ekonomi kreatif. Sebagian pemuda sudah akrab dengan profesi yang bermunculan di industri ekonomi kreatif seperti konten kreator, game designer dan lain sebagainya, namun tidak sedikit yang tidak mengetahui dan terpaku pada keresahan dalam menghadapi masa depan. Keresahan terhadap apa yang akan dihadapkan oleh anak muda saat ini menginisiatif  Annisa Hasanah Arsyad, Director Ecofun Indonesia bersama timnya membuat program Creatonme, yaitu sebuah program mengasah kemampuan kreativitas di era industri 4.0 terutama dalam menghadapi tantangan di tahun 2025 melalui gamifikasi.

Rangkaian program CREATONME salah satunya mengadakan webinar bertajuk “Creative Economy Education Through Game-Based Learning” yang diadakan, Sabtu,  15 Januari lalu menyajikan aneka materi  serta pemahaman mengenai seluk beluk dunia game dan keahlian apa yang dibutuhkan di masa depan. Berlangsung selama tiga jam dengan pembicara dari ASEAN Foundation, Dr. Yang Mee Eng yang tak lain Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Annisa Hasanah Arsyad selaku Direktur Ecofun Indonesia, Syaifullah PhD, Direktur Aplikasi Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf RI. Turut hadir juga Galih Aristo selaku founder Arcanum Hobbies dan Septi Peni Wulandani, Co-founder Boardgameland, mereka berbagi dunia game dan industri game saat ini.

“Untuk membangun ekonomi kuat, pengembangan daya saing dan kemampuan adaptasi masyarakat di bidang teknologi harus ditingkatkan. Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan terkait bidang teknologi informasi menjadi sangat penting untuk diberikan kepada generasi muda Indonesia,” ungkap Syaifullah, PhD perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Terkait pelatihan yang telah dijalankan oleh CREATONME selama 8 hari di 4 minggu berturut-turut, Annisa memaparkan tentang program tersebut. CREATONME sebenarnya merupakan singkatan dari Creative Economy Education Through Game-based Learning sebuah program pemberdayaan anak muda melalui pelatihan dan pengembangan boardgame. Program yang diselenggarakan oleh Ecofun Indonesia dan berkolaborasi dengan ASEAN Foundation dan Maybank Foundation. Dilaksanakan secara hybrid yaitu perpaduan online dan offline (khusus domisili Bogor), CREATONME melibatkan 24 pelajar yang sebagian besar berasal dari kelompok pra-sejahtera.

Dalam proses pengenalan pembelajaran berbasis game, CREATONME  berfokus pada meningkatkan pengetahuan dan skill yang terdiri dari topik : Hidup ramah lingkungan (Conscious Green Living), Berpikir Kreatif (Creative Thinking), Wirausaha Berdampak (Impact Entrepreneurship) dan Kesehatan Mental (Empathy & mental health). Selama pelatihan, Peserta belajar tentang empat isu tersebut dengan menggunakan board game seperti Ecofunopoly, Business Craft, Codenames, Pandemic, Emphaty Box, dan masih banyak lagi. Setelah bermain board game, peserta dibekali keterampilan berupa desain game, komponen dalam board game dan mekanika permainan, membuat purwarupa permainan (game prototype) dan cara menjadi Game Master.

Output dari partisipasi peserta CREATONME adalah menciptakan game prototype. Empat game prototype sudah diciptakan dengan komponen yang lengkap dan visual yang menarik. Empat game tersebut diantaranya Ijime, Water Trip, Nusantara Hunt Culture, dan Worka. Ijime adalah game bertema tentang bullying, dengan penamaan boardgame Ijime. Ijime dalam bahasa Jepang berarti bullying. Permainan ini pangsa pasarnya pelajar dengan contoh kasus bullying di lingkungan sekolah, kehidupan sosial dan dunia maya. Dalam proses pembuatan, peserta melakukan konsultasi dengan psikolog terkait persoalan bullying dan cara meningkatkan kesadaran mengenai isu bullying tersebut. Worka Board Game mengakatkan isu yang tak kalah kekinian, dimana Worka mengajak para pemain untuk berkenalan dengan jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan di industry masa depan.

“Kita percaya bahwa belajar menggunakan game ini bisa menghasilkan dan menciptakan skill-skill yang dibutuhkan. Tentu juga kita melihat game suatu yang menyenangkan, adiktif dengan meningkatkan candu. Tapi sebenarnya riset-riset yang mengangkat tentang game yang serius seperti board game learning dimana riset menunjukkan bahwa game based learning ini memiliki manfaat dan value atau nilai dan ada beberapa kemampuan yang dapat dimiliki,” jelas Annisa (15/01).

Apa yang dijelaskan oleh Annisa senada dengan pandangan Speti Peni Wulandari selaku Co-founder Boardgameland. Belajar kalau dilandasi dengan pemahaman rasa bermain akan lebih menyenangkan.  “Tujuan utama gamifikasi dalam pendidikan adalah menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran dan bukan objek, “ ujar Septi. Berdasarkan pengalaman beliau memaparkan bahwa anak-anak SD kelas 4 sudah bisa menciptakan permainan dan guru perlu memiliki midset bermainan adalah rangkaian dari diskusi dan pembelajaran.

Terkait gamifikasi sebagai nilai ekonomi telah dibuktikan oleh Galih Aristo, dari Arcanum Hobbies. Galih yang turut sebagai pembicara membagi pengalamannya yang senang bermain boardgame yang akhirnya membuat ia membuka toko Arcanum Hobbies. Selain itu ia juga menjadi penyelenggara permainan game di perusahaan-perusahaan serta juga membuka kelas Board game Design Class. Galih memaparkan bagaimana sebuah hobi bisa memiliki peluang besar untuk monetisasi ke dalam sebuah bisnis.

Tentu untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah dan dibutuhkan kreativitas yang tinggi dan kemampuan yang mumpuni. Itu kenapa Program CREATONME hadir untuk menjembatani dunia game based learning dan skill berbasis game kepada para anak muda sebagai bekal dalam menghadapi tantangan industri 4.0. Dalam program tersebut juga tak lepas dukungan dari ASEAN Foundation dan terdapat empat orang volunteer program EYAAP –Empowering Youth Across Asean Program. Mereka adalah Nazrul Nazri dari Malaysia, Phawida dari Thailand, Cresencio Bacolod dari Filipina, dan Diane Alisa dari Laos.

Dr. Yang Mee Eng memaparkan visi dan misi ASEAN Foundation serta bagaimana mereka berkolaborasi dengan berbagai organisasi lokal di wilayah ASEAN. “ Daripada berjalan sendiri-sendiri, akan lebih baik alua kita berkolaborasi ” pada kesempatan webinar ini Dr Yang membawa materi bertajuk “Sharing ASEAN Foundation Youth Programme and How to Grab the Opportunity”. Dr. Yang membagi pengetahuan mengenai kemampuan yang harus dimiliki di masa depan yaitu menggelorakan semangat bekerjasama dan kolaborasi, meningkatkan kemampuan memimpin, mengembangkan beragam kapasitas teknis, memperluas persahabatan dan memiliki sikap bangga menjadi warga ASEAN. Selain itu Dr. Yang juga berbagi informasi tentang aneka jenis program ASEAN Foundation yang terbuka secara umum bagi seluruh anak-anak muda se-ASEAN yang ingin memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan skill dan wawasan, diantaranya ASEAN Data Science Explorer, ASEAN Youth Climate Leaders, ASEAN Social Enterprise Development, dan masih banyak lagi.

Ecofun Indonesia

Ecofun Indonesia merupakan social enterprise yang bergerak dalam bidang sains komunikasi, pendidikan lingkungan dan game based learning. Dimana fokus bisnis sosial merupakan pengembangan produk edukasi berbasis board game dan provider program training training interaktif. Info lebih dapat silahkan mengunjungi www.ecofun.id